Kamis, 19 Juli 2012

DALAM RAYUAN AWAN



Awan awan itu hanya diam
Oh tidak, mereka sedang memutar
otak..
Beberapa di antaranya bahkan mulai menggeliat
Lihat, formasi yang menawarkan rasa nyaman
terbentang sepanjang jalan.
Tak lagi berarak, mereka merapatkan
diri menjadi pelaminan. Bukan, bukan pelaminan;tapi tilam.

Aku hanya tertawa tertahan.
Awan awan malang yang tak kenal
kata pulang,engkau tak seberuntung aku.
Ini aku dalam perjalanan pulang,sedang
engkau masih saja mengambang.

Namun sungguh aku tak menyangka.
Seketika itu pula ada tarikan lembut.
Ada pula rayuan untuk menyatu
Dengan awan awan yang senantiasa setia
Pada ketinggian. Lalu, haruskah ku buka pintu
Untuk bercumbu denganmu??



Singapore,19 juli 2012

(ghea sutedja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar