Jumat, 29 Juni 2012
Lintang Widuri (bag 1)
Mentari tak nampak seharian itu
Angin berhembus sepoi....mengantarkan dingin
Nan membelai tubuh mungilku...
Pelan kuambil selimut, mencoba balurkan
Kehangatan di sore itu.
Lelap belum membiusku ketika kudengar isakan
tangis...kucari suara itu datang dari kamar
Ibu.
Aku tak pernah melihat ibu menangis,
Bergegas aku kekamar ibu
Kulihat kakakku Arum duduk terdiam di samping ibu
" jauhi dokter itu ndok...dia telah beristri,dan
Kamu tlah bersuami ingat suami dan anak-anakmu
Tidakkah kau kasihan melihat mereka menderita karena ulahmu ??"
Ibu terisak...kulihat bulir airmata juga membasahi pipi kak
Arum : "Maafkan Arum buk...arum ndak bisa meninggalkan dokter hermanto...
Arum sayang sama anak-anak...tapi Arum juga ndak mampu kalau harus kehilangan
Dokter Hermanto lebih baik Arum mati bukk "
Deggg.....aku tak menyangka kalau akhirnya
Peristiwa nya jadi seperti ini.
Kak Arum dengan diantar ibu memeriksakan
Kondisinya di klinik dokter hermanto.
Pertemuan rutin itu ternyata menghadirkan
Benih-benih cinta pada kak Arum dan dokter Hermanto.
Kak Arum adalah kakakku yang nomer dua
Parasnya cantik, putih,tinggi,langsing
Kak Arum tlah mempunyai dua anak yang manis.
Suaminya adalah pengusaha terkenal didaerahku,
Aku memanggilnya mas Agung.
Kehidupan ekonominya lebih dari cukup, namun kondisi
Kesehatan kak arum kurang bagus.
Diabetes menemani hari-harinya
Karena mas Agung sibuk, ibulah yang menemani
Kak Arum jika berobat kedokter hermanto.
Aku terlalu sibuk dengan jadwal kuliahku
Sehingga kejadian ini luput dari pengetahuanku
Ternyata semua keluarga besarku tlah mengetahui
Peristiwa ini.
Mertua kak Arum marah besar,begitu pula
Dengan bapak.
Mas Agung masih mencintai kak arum,
Dia tetap menerima kak arum asalkan kak arum
Menjauhi dokter hermanto.
Cinta memang buta, itulah yang terjadi
Pada kak arum dan dokter hermanto.
Mereka tetap berhubungan
Kak arum bahkan rela jika harus kehilangan
Mas Agung. Aku amat menyayangi ponakan-ponakanku.
Juga mencoba meluluhkan hati kak arum,..namun sia-sia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar