Senin, 25 Juni 2012

Kesumba Merah

Hati dijiwa yang menawan hati Hati pikat, jiwa melambung di senja kini Tanpa batas ruang hingga hilang diri Bentangan cakrawala yang mengigil, Bunga mengambang di puncak kemarau Menggugurkan seluruh daun-daunnya, Mata melinang sembab memandang udara Aku bergetar mengenenangnya.. Di bangku pendek di bawah pohon Flamboyan selalu kusembunyikan rindu, Biar petang melindungi dengan gelapnya Sampai suatu ketika kau akan tahu Kesumba selalu menunggu Untuk menyampaikan pesan padamu Mengenang dan merenungkan senjamu Sebelum kita jadi daun-daun Jumat 01:05am 11 mei 2012 (Rudi Heru Sutedja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar